• Ini Pendakianku. Entahlah.

              Ini tentang pendakian, entah bukit atau gunung terserah. Lama sudah berjalan menelusuri belukar-belukar, meniti dan menyeberangi sungai. Bukan tanpa halangan apalagi rintangan, karena memang mutlak akan keberadaannya.
              Sejenak? Tidak, atau hanya sesaat? Jelas tidak! Kurasa cukup berusia perjalanan dan penelusuran ini dijalani. Bukan tanpa peluh atau tanpa lapar dahaga. Tapi justru bekal semangat dan keyakinan yang melepas dahagaku dalam perjalanan ini.
              Selangkah demi selangkah terus melangkah maju sembari melirik-lirik ketinggian-ketinggian indah yang ingin dan harus mulai kudaki. Mendaki dan berusaha untuk tidak turun dan berusaha nyaman dengan keadaan diatas sana.
              Kemarin, aku melihat ada yang indah diatas sana. Tak tahu bukit apa akan kuberi nama, sebut saja itu bukit "putih". Putih yang penuh dengan arti. Entah kenapa akupun tak tahu bukit itu terlihat indah dan berbeda dari yang lain. Aku melihatnya disaat yang lain melirik bukit lain diseberangnya. Tapi tetap kuturuti kata hati, ini yang akan kudaki!
              Aku memang bukan pendaki ulung, cuma berbekal pendakian-pendakianku terdahulu. Dengan langkah lantang siaga, kumulai selangkah demi selangkah memasuki belukar dengan penuh hati-hati. Tak henti-henti kusapu rerumputan yang menghalangiku, tanpa terasa aku sudah berada ditubuh bukit putih ini. Nikmat dan aku sangat menikmati perjalanan ku sampai dipertengahan menuju puncak ini.
              Tapi entah kenapa semakin berat rasanya kaki-kaki kecilku untuk semakin melangkah. Seperti banyak yang bergelantungan dipundakku, dan aku tak tahu ini apa. Teduduk aku sejenak berfikir dan mengingat tentang beban yang ada dipundak yang mulai kelelahan ini.
              Oh my god! Teringat aku dengan besarnya beban dipundakku kini. Pengharapan dan angan-angan, telah menjadi beban terbesarku sejak kumulai pendakian ini. Aku hanya ingin mengantarkan pengharapan dan angan-angan besarku ini disana, ya tepat diatas bukit putih ini.
              Sebenarnya aku masih mampu untuk membawa beban ini terus ke puncak bukit putih ini, tapi gravitasi dan bayang-bayang yang bergelantungan padaku semakin membuatku perlahan terseret mundur menuruni bukit ini. Semakin ku coba naik,semakin aku tergelincir.
              Aku tak tahu lagi harus apa. Melihat bukit-bukit lain dengan pesona keindahannya masing-masing yang amat menantangku untuk kudaki, atau aku tetap melanjutkan pendakianku dengan melepas semua pengharapan dan angan-angan yang sejak awal ingin ku antarkan kesana? Lalu untuk apa aku kepuncak putih ini kalau tanpa membawa pengharapan dan angan-anganku ini?
              Entah lah! Kini aku masih berdiam duduk dan terpaku ditengah tubuh bukit ini menanti semangatku datang lagi. Entah semangat untuk tetap kepuncak putih ini, atau semangat untuk mencari pendakian lain yang aku rasa lebih mudah kulalui. Entahlah.

    Ditulis selasa senja, dibangku kuliahku
    Dengan hingar-bingar manusia pembawa harapan lainnya.-08/04/14

  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Kepada Pengunjung Blog ini di mohon kesediaannya untuk berkomentar di bawah ini...
    Dan sertakan URL anda bila perlu.. :)

    Let's Discuss with Me!

    You can discuss about health, graphic design, bussiness, marketing, etc.

    ADDRESS

    28300, Pekanbaru, Riau, Indonesia

    EMAIL

    heruardilaputra@gmail.com
    heruardilaputra@yahoo.com

    TELEPHONE

    +201 478 9800
    +501 478 9800

    SOCIAL MEDIA

    Facebook: Heru Ardila Putra
    Instagram: heruardila