Hujan deras malam ini,
Seakan alam mengungkapkan yang kurasakan,
Rasaku sejak beberapa hari ini, tepatnya sejak malam itu.
Malam yang bahagia untukmu, tapi..
Berubah menjadi sendu-sendu hati bagiku.
Mungkin sejak malam itu pun,
Alam mulai mengundang mendung.
Meredupkan cerahnya hati ini,
Cerah dari berkas-berkas cahaya asmara.
Malam ini, menjadi klimaks dibalik semua pertanda alam
Yang selalu mengisyaratkan hati ini,
Hati yang terisak tangis,
Hati yang bercucuran air mata kesedihan.
Bukan karena petaka, tapi karena merasa tak berdaya.
Aku masih melihatmu, kuyakin itu senyum manismu.
Masih terbayang samar-samar senyum manis itu.
Tapi..
Semua hanya dibalik awan,
Awan yang bercampur hujan,
Yang semakin membuat garis senyummu makin pudar.
Inilah ketidak berdayaan ku, yang tak bisa menyentuh mu
Menyentuh hatimu,
Menyentuh pikiranmu
dan Mencuri pandangmu tertuju padaku.
Karna aku harus melawan derasnya hujan
Dan menepiskan tebalnya awan penghalang
Yang membatasi jarak pandangku padamu
Aku hanya bisa bertahan, dibalik sisa daya ini
Daya dibalik tebalnya awan,
Dan dibalik derasnya hujan malam ini
Tak mengapa bagiku, karna kuyakin
Hujan ini kan berlalu diiringi awan-awan
Yang perlahan tertiup ke belahan bumi lain.
Dan yang kuyakin, kehadiran hujan ini hanyalah
Pertanda akan hadirnya keindahan pelangi
Pelangi cintaku untukmu,
Kini tinggal aku yang bertaruh
Bertahan menanti hujan berlalu,
Menanti kehadiran pelangimu.
Hujan. Inilah hatiku..
Ditulis dari hati pilu yang menunggu hujan ini berlalu,
Hujan diJumat malam menjelang pelangi bertamu,
0 komentar:
Posting Komentar
Kepada Pengunjung Blog ini di mohon kesediaannya untuk berkomentar di bawah ini...
Dan sertakan URL anda bila perlu.. :)