• Cerita Idul Fitriku!

    Assalamualaikum..
            Hai sobat SiKumbang, Taqqabbalallahu minkum minna wa minkum taqqabbal ya karim.. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434H, Mohon maaf lahir dan batin yaa *senum lebar..
            Sobat, di 1 syawal tahun ini aku merayakan idul fitri di kampung halamanku, yaitu di Sumatera Barat, tepatnya di Inderapura kabupaten Pesisir selatan, kalau tidak tahu, cari sendiri ya di gugel map,hehehe..
            Nah, di postingan kali ini aku mau berbagi sedikit cerita tentang kampungku kepada sobat semua, dikampung ini ada tradisi yang menurutku sangat khas dan belum pernah kulihat di tempat lain, yaitu tradisi saat idul fitrinya,lebih tepatnya sebelum sholat ied. Tradisinya yaitu saat sebelum mulai sholat ada tradisi bersedekah untuk infaq mesjid yang seperti 'dilelang' .
            Bingung ya sobat kenapa dilelang? Aku juga bingung sih mau bilangnya dengan istilah apa, jadi begini... Pada saat sebelum mulai sholat ied ada keranjang sedekah yang dijalankan, namun keranjang infaqnya bukan digilir oleh jamaah, tetapi ada beberapa orang petugas yang masing-masing membawa keranjang infaq dari shaf depan sampai belakang.
            Kalau keranjang infaq yang dibawa seperti ini mungkin sudah biasa ditempatku. Tapi ada yang berbeda disini yaitu kalau ada yang menyumbang dengan jumlah besar(biasanya diatas 50ribu) nama si pemberi sedekah tersebut disebutkan, sedikit aneh kedengarannya bukan? Hahaha.
            Sobat, masih ada lagi yang lebih aneh yaitu seringkali saat mereka bersedekah mereka menyebutkan "untuak amak jo bak nan alah meninggal" artinya "untuk ibu dan ayah yang sudah meninggal",  jadi maksudnya sedekah yang kita sumbangkan itu untuk ketenangan org tua yang sedah meninggal.
            Hmn... Mungkin sobat merasa sedikit aneh ya, tapi sebenarnya tujuan dari tradisi ini sih hanya semata-mata untuk memancing para jemaah untuk bersedekah bukan untuk riya, begitu menurut masyarakat disini. Kenapa bersedekah perlu di pancing? Nah ini sebenarnya jadi momen aji mumpung bagi masyarakat disini terutama pengelola mesjid, karena di momen seperti inilah banyak para perantau yang sudah sukses kembali kekampung halaman, jadi diharapkan kepada perantau yang kembali kekampung dapat bersedekah lebih banyak.
            Nah itu sih masalah tradisi, aku sih sedikit kurang setuju karena namanya bersedekah kan tidak perlu dipancing apalagi sampai disebutkan namanya. Makanya kami pun sekeluarga tidak pernah melakukan hal demikian,kalau mau besedekah ya bersedekah saja tidak pake embel embel karena dipancing, harus sebut nama,  atau yang lainnya.
            Sobat,sekian dulu ya ceritaku kali ini, masih ada sih banyak hal yang unik dari kampungku ini,tapi lain kali aja kuceritakan yaa.. Maklum sekarang masih lebaran hari ke-2 jadi masih banyak acara untuk silaturrahmi ke rumah sodara, oya sobat kalau aku lupa melanjutkan cerita di blogku ini, kalian bisa request kok, heheh maklum sering lupa melanjutkan cerita yang terputus, hahaha.
            Daaaa..sobat, sekali lagi selamat merayakan hari raya idul fitri yaaa.. Jangan lupa bagi-bagi THR buat ku,hehehe.
    Wassala...

  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Kepada Pengunjung Blog ini di mohon kesediaannya untuk berkomentar di bawah ini...
    Dan sertakan URL anda bila perlu.. :)

    Let's Discuss with Me!

    You can discuss about health, graphic design, bussiness, marketing, etc.

    ADDRESS

    28300, Pekanbaru, Riau, Indonesia

    EMAIL

    heruardilaputra@gmail.com
    heruardilaputra@yahoo.com

    TELEPHONE

    +201 478 9800
    +501 478 9800

    SOCIAL MEDIA

    Facebook: Heru Ardila Putra
    Instagram: heruardila